Jumat, 09 Oktober 2015

Pengantar Teknologi Informasi - Review FIlm Transcedence




Review film
Judul           : Transcedence (2014)
Genre          : Sains Teknologi
Sutradara    : Wally Pfister
Skenario      : Jack Paglen
Durasi         : 119 menit
Pemain        : Johnny Deep, Rebecca Hall, Paul Bettany

Keinginan dari Evelyn Caster untuk membuat dunia lebih baik, menyembuhkan segala macam penyakit, menyelamatkan planet ini dari kehancuran-lah awal Dr.Will Caster melakukan penelitiannya mengenai komputer cerdas yang dapat mengalahkan kecerdasan kolektif manusia, PINN. Mereka telah berhasil memindahkan kesadaran monyet dan berambisi melakukan percobaan yang sama terhadap manusia. Tentunya ini menimbulkan ancaman bagi manusia dan beberapa orang mengecam penelitian ini. Mereka melakukan serangan serentak ke seluruh pusat penelitian dan menembak Dr. Will Caster. Seluruh penelitian Dr.Will Caster hancur dan hanya menyisakan laboratorium pribadinya.
Beruntung, peluru hanya menyerempet Dr.Will Caster. Tetapi ternyata pelurunya telah dilapisi dengan polonium, Zat radio aktif yang merusak tubuh, DR caster hanya punya waktu 1 bulan untuk hidup. Istrinya Evelyn merasa diperlakukan tidak adil dan meyakinkan Max Waters, sahabatnya untuk membantunya melakukan pentransferan isi otak suaminya pada PINN seperti halnya penelitian mengenai seekor monyet sebelumnya. Di hari-hari terakhirnya, Dr.Will Caster disibukkan dengan mentransfer pengetahuan, bahasa, serta suaranya pada PINN. Tidak lama kemudian, Dr will caster meninggal dan abunya di buang ke sungai.




Sepeninggal Dr. Will caster, Evelyn bertekad menyelesaikan penelitiannya dan mengembalikan suaminya dalam PINN. Segala macam usaha dilakukannya, coding, kripmatologi, semua telah ia coba, tetapi hasilnya nihil. Hingga pada hari ketika ia menyerah dan akan mematikan seluruh daya PINN, pada saat itulah Will Caster kembali. Terkejut? Pasti. Tetapi Evelyn sangat bahagia dan mulai berbincang dengan Will melalui monitor PINN. Tidak lama dari itu Will Caster menginginkan istrinya untuk meng-upload dirinya ke internet agar dapat memasuki pasar saham yang mereka miliki. Disinilah Max merasakan kejanggalan dan berusaha menyadarkan Evelyn bahwa itu bukanlah Will suaminya. Tetapi respon Evelyn sangat buruk mendengar peringatan dari Max dan mengusir Max dari rumahnya.


Sepeninggal Dr. Will caster, Evelyn bertekad menyelesaikan penelitiannya dan mengembalikan suaminya dalam PINN. Segala macam usaha dilakukannya, coding, kripmatologi, semua telah ia coba, tetapi hasilnya nihil. Hingga pada hari ketika ia menyerah dan akan mematikan seluruh daya PINN, pada saat itulah Will Caster kembali. Terkejut? Pasti. Tetapi Evelyn sangat bahagia dan mulai berbincang dengan Will melalui monitor PINN. Tidak lama dari itu Will Caster menginginkan istrinya untuk meng-upload dirinya ke internet agar dapat memasuki pasar saham yang mereka miliki. Disinilah Max merasakan kejanggalan dan berusaha menyadarkan Evelyn bahwa itu bukanlah Will suaminya. Tetapi respon Evelyn sangat buruk mendengar peringatan dari Max dan mengusir Max dari rumahnya.

Disatu sisi organisasi yang menentang adanya PINN menyadari hilangnya beberapa inti PINN dari laboratorium pribadi Dr. Will Caster. Mereka mulai mencari cara untuk mendapatkan inti-PINN dengan menemui Max Waters, hingga menyanderanya. Salah satu anggota mereka menemukan lokasi dimana Evelyn berada dan langsung mencoba menangkap Evelyn. Sayangnya saat mereka sampai di rumah Evelyn, Evelyn telah berhasil kabur dan meng-upload suaminya ke internet.
Kelanjutan ceritanya sudah dapat kita tebak. Internet dikuasai oleh Will, dan dengan mudah mengalirkan dollar ke rekening istrinya untuk membangun mega daya yang ia butuhkan. Dalam kurun waktu 2 tahun, Evelyn dan Will telah membangun perusahaan penelitian raksaksa. Dengan Will yang telah terprogram belajar setiap waktunya(machine learning), bisa dibayangkan sebesar apa pengembangan yang dilakukannya.  Quantum Prosesor bahkan sistem regenerasi adalah salah duanya.
Di ending cerita, Will berhasil meregenerasi dirinya dan kembali dalam wujudnya sebagai manusia. Pihak pemerintah mencoba segala cara untuk menghancurkan mega server tersebut dan anda harus menilai sendiri bagaimana akhir cerita dari film ini. Film ini mengangkat suatu yang harus kita renungkan, yakni bahwa komputer diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, bukan untuk menggantikan peran manusia.
Dari segi efek visual dan audio sendiri, film ini belum bisa memberikan kepuasan pada penikmat film dunia. Tetapi bagi para pengembang IT dan saya pribadi, film ini cukup memberikan insprirasi dalam pengembangan Quantum prosesor dan teknologi nano yang sekarang sedang banyak diteliti. Selamat menonton.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar